sandaran
tumbuh dalam pelukan hangat orang tua dan beberapa kakak kandung memang membuatku terlihat sebagai sosok yang manja.
ga kurang ga lebih orang-orang menilaiku seperti itu.
padahal, mereka melewatkan sesuatu..
but for a while...
aku bisa menemukan dimana aku seharusnya, dan bagaimana sikap yang seharusnya aku ambil
aku sadar bahwa rasa nyaman yang menyelimutiku bertahun-tahun lamanya adalah sebuah sirine bahaya. sekolah berbasis asrama selama 6 tahun belum juga membuatku merasa aman. masih terasa banyak hal yang membuntutiku kemana-mana.
ternyata aku baru sadar, mengapa selalu merasa 'dibuntuti'.
itu karena aku punya sesuatu, dan sesuatu itu pasti akan dipertanggung jawabkan, dan aku bener2 merasa bebas karena sesuatu hal itu sudah menghilang dari hidupku.
sesuatu disini bermakna luas ya, entah metafisik atau fisik. entah perasaan atau materi.
memilih untuk menghempas mimpi2 sejak kecil, memulai semua dari awal. hal ini sulit sekali untuk aku yang tergolong ambisius
tapi aku ga mau stuck pada keadaan yang aku sendiri ga suka ngeliat orang lain seperti itu.
merasa aman ternyata semuanya pilu
merasa tenang ternyata aku sedang hanyut
merasa adem ternyata ini angin puting beliung
beberapa hal baru ku noticed setelah lulus dari pondok. misalnya, berhenti berharap kepada manusia, menjadi biasa-biasa saja, jangan terlalu suka atau benci kepada siapapun. karena setingkat orang tua saja bisa menyakiti hati anaknya.
emang paling pas, tiada ragu tiada duanya. cuma Allah. Dia satu-satunya. mungkin kalian udah ada diposisi seperti ini. tapi aku baru masuk:")
semenjak lulus dari pondok, mindset ku berubah.
segala hal baik
segala hal buruk
datang dari Allah
yang baik disyukuri
yang buruk disabari dan ikhlaskan
akhirnya semua terasa nikmat karena kita udah tau, Allah udah ngurus semua nya untuk kita🥰
فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
Komentar
Posting Komentar